Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeluarkan kebijakan baru di Hari Pendidikan Nasional. Kebijakan ini melarang siswa di Jawa Barat membawa sepeda motor dan ponsel ke sekolah.
Larangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kedisiplinan siswa. Aturan ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
Larangan Sepeda Motor demi Keselamatan Siswa
Dedi Mulyadi menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Menurutnya, siswa belum cukup umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) serta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang diwajibkan oleh UU LLAJ.
Ia juga menyoroti lemahnya penegakan hukum terkait hal ini di lapangan.
Ponsel sebagai Penyebab Distraksi Belajar
Selain sepeda motor, penggunaan ponsel di lingkungan sekolah juga dilarang.
Dedi berpendapat ponsel seringkali menjadi pengalih perhatian siswa selama proses belajar mengajar.
Hal ini dinilai dapat mengganggu konsentrasi dan mengurangi efektivitas pembelajaran.
Dukungan Ahli tentang Usia Mengemudi
Pendapat Gubernur Dedi Mulyadi sejalan dengan pernyataan Sony Susmana, Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
Sony menjelaskan usia minimal untuk mengendarai sepeda motor adalah 17 tahun ke atas, di bawah usia tersebut harus didampingi orang tua.
Anak-anak dinilai belum memiliki kewaspadaan yang cukup dalam berkendara, sehingga risiko kecelakaan lebih tinggi.
Persyaratan pembuatan SIM minimal 17 tahun juga mempertimbangkan aspek psikologi pengendara.
Rata-rata siswa kelas 3 SMA baru berusia 17 tahun. Kebijakan ini pun terlihat masuk akal.
Dengan begitu, kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan aman bagi siswa Jawa Barat. Selain itu, juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara dan mematuhi peraturan lalu lintas.
Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar dan meningkatkan konsentrasi belajar mereka di sekolah.