CEO Xiaomi, Lei Jun, baru-baru ini memberikan pujian mengejutkan kepada teknologi Full Self-Driving (FSD) Tesla. Ungkapan kekagumannya terhadap kapabilitas otonom Tesla ini menjadi sorotan di dunia otomotif.
Pujian tersebut disampaikan Lei Jun melalui platform Weibo, merespon video perjalanan otonom Model Y Tesla. Hal ini menunjukkan adanya saling menghargai di antara kompetitor besar di industri otomotif global.
Pujian Xiaomi untuk Tesla: Sebuah Strategi Cerdas?
Lei Jun secara terbuka mengakui keunggulan FSD Tesla. Ia menyatakan bahwa masih banyak hal yang perlu dipelajari oleh Xiaomi.
Pernyataan ini muncul setelah Wakil Presiden Tesla, Tao Lin, membagikan video Model Y yang melakukan perjalanan otonom sejauh 24 km dari Gigafactory Austin ke rumah pelanggan dengan kecepatan hingga 115 km/jam tanpa pengemudi.
Bagi Tesla, ini menandai kemajuan signifikan dalam pengembangan robotaxi dan pengiriman kendaraan otonom. Langkah ini memperkuat posisi Tesla sebagai pemimpin inovasi di bidang ini.
Perbandingan Teknologi ADAS Xiaomi dan FSD Tesla
Meskipun Xiaomi memuji Tesla, perusahaan ini juga tengah mengembangkan teknologi ADAS (Advanced Driver-Assistance Systems) sendiri, yang diberi nama Xiaomi HAD.
HAD Xiaomi didukung oleh Nvidia Drive AGX Thor dengan kapasitas 700 TOPS. Namun, para pengulas menilai sistem ini masih lebih konservatif dibandingkan FSD Tesla yang lebih agresif.
Xiaomi YU7 SUV, pesaing Tesla, telah membukukan pemesanan sebanyak 289.000 unit hanya dalam satu jam peluncurannya. Ini menunjukkan besarnya minat konsumen terhadap produk Xiaomi di pasar otomotif.
YU7 SUV menawarkan baterai 96,3 kWh dengan jangkauan hingga 835 km (CLTC) dan fitur HAD tanpa biaya tambahan. Ini berbeda dengan Tesla yang menawarkan FSD dengan harga 64.000 yuan.
Strategi Xiaomi: Mengakui Keunggulan, Siap Bersaing
Sikap Lei Jun mencerminkan strategi ‘frenemies’ yang umum di pasar otomotif China. Para pemimpin perusahaan saling memuji teknologi kompetitor sambil tetap mengembangkan produk mereka sendiri.
Sebelumnya, Lei Jun juga memuji teknologi pertukaran baterai NIO dan mengucapkan selamat kepada Great Wall Motor serta Li Auto atas pencapaian mereka.
Dengan mengakui keunggulan Tesla, Xiaomi secara strategis menunjukkan kesediaan untuk belajar dari yang terbaik. Namun, secara bersamaan, Xiaomi juga menekankan keunggulan harga, fitur, dan performa produknya sendiri.
Strategi ini mirip dengan Tesla yang memulai dengan pendekatan halus tetapi agresif dalam bisnis. Xiaomi mengisyaratkan kesiapannya untuk bersaing dengan cara yang khas.
Keberhasilan Xiaomi dalam mengumpulkan pemesanan masif untuk YU7 SUV menunjukkan potensi Xiaomi sebagai pesaing serius di pasar kendaraan listrik. Kombinasi teknologi canggih dan strategi pemasaran yang efektif tampaknya menjadi kunci kesuksesan Xiaomi.
Pujian dari Lei Jun kepada Tesla bukanlah sekadar ungkapan kekaguman, melainkan bagian dari strategi yang lebih besar. Dengan menggabungkan pembelajaran dari kompetitor dengan inovasi dan penawaran produk yang kompetitif, Xiaomi bersiap untuk menjadi pemain utama di industri otomotif global.
