Kepindahan Nick Kuipers dari Persib Bandung ke Dewa United FC menimbulkan gelombang kekecewaan besar di kalangan Bobotoh. Lebih dari 100.000 pengikut Instagram-nya menghilang setelah pengumuman transfer tersebut. Kejadian ini menggarisbawahi ikatan kuat antara pemain dan suporter, serta dampak emosional dari perpindahan pemain ke klub rival.
Kehilangan jumlah pengikut yang signifikan ini bukan tanpa alasan. Selama enam musim membela Persib, Nick Kuipers telah menjadi figur kunci dan favorit di mata Bobotoh.
Kekecewaan Bobotoh dan Hilangnya Ribuan Pengikut
Reaksi negatif Bobotoh terhadap transfer Kuipers sangat signifikan. Banyak yang mengekspresikan kekecewaan mereka melalui komentar-komentar di media sosial.
Akun Instagram @infobolaindonesi01 melaporkan hilangnya lebih dari 100.000 pengikut Nick Kuipers. Akun ini juga mencatat banyaknya komentar-komentar yang mengecam keputusan pemain tersebut.
Kecemasan Bobotoh semakin bertambah karena sebelumnya beredar rumor bahwa Kuipers akan pensiun dan kembali ke Belanda. Gabungnya ia ke Dewa United, kompetitor kuat Persib, menjadi pukulan telak bagi para pendukung setia.
Klarifikasi Nick Kuipers: Tak Ada Tawaran Perpanjangan Kontrak
Menanggapi kontroversi yang terjadi, Nick Kuipers memberikan klarifikasi. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak menerima tawaran perpanjangan kontrak dari Persib Bandung.
Kuipers menekankan bahwa Persib tidak berusaha untuk mempertahankannya. Pernyataan ini menjadi penjelasan atas keputusannya untuk bergabung dengan Dewa United.
Pemain asal Belanda ini juga membantah rumor kepulangannya ke Belanda. Ia menyatakan kebahagiaannya tinggal di Indonesia bersama keluarga. Ia menegaskan bahwa keputusannya didasari oleh minimnya tawaran dari Persib.
Tantangan Baru di Dewa United dan Masa Depan di Indonesia
Nick Kuipers mengungkapkan alasannya bergabung dengan Dewa United. Ia merasa mendapatkan kepercayaan diri dan semangat baru dari klub tersebut.
Ia memandang kesempatan ini sebagai tantangan baru dalam karier sepak bolanya. Kuipers antusias untuk berkontribusi bagi tim barunya.
Kini, publik penasaran bagaimana reaksi Bobotoh ketika Kuipers kembali ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api sebagai pemain lawan. Akankah ia disambut sebagai mantan pahlawan atau musuh? Pertanyaan ini akan terjawab di pertandingan mendatang.
Kisah transfer Kuipers ini menyoroti kompleksitas hubungan antara pemain, klub, dan suporter. Kejadian ini juga menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional antara Bobotoh dan pemain kesayangan mereka. Masa depan Kuipers di Liga 1 Indonesia dan penerimaan Bobotoh terhadapnya akan menjadi cerita yang menarik untuk diikuti.
